I Love This Game

Ada yang bilang bahwa “Life is A Game”. Hidup itu layaknya sebuah permainan. Ada peraturannya, pemainnya, lapangannya, penontonnya, dan tentu saja, wasitnya. Ah lupa, ada hadiah bagi pemenangnya dan hukuman untuk pecundangnya.  Ah lupa lagi (bagaimana, terdengar seperti lagu “cuma ingat kuncinya” itu kan?), ada batas waktu mulai dan berakhirnya. Dan jangan lupa, permainan ini harus dibuat menyenangkan. Jelas kita tak semua setuju bahwa hidup adalah permainan. Tapi saya yakin kita semua setuju bahwa kita harus menghidupkan permainan yang kita jalani. Ok baiklah, ini sebenarnya tulisan tentang olahraga, yakni permainan yang kita lakukan dengan berbagai alasan mulai dari menjaga kesehatan sampai memenangkan gelar profesional tertentu. Jadi, apa olahraga kesenanganmu, dan mengapa?

  • Lari Jogging / Lari
    • Disarankan untuk meningkatkan stamina pernapasan dan denyut jantung, serta membakar lemak.
    • Mudah dilakukan di mana saja selama ada jalan. Seringkali dilakukan di lintasan lari yang tersedia di lapangan olahraga umum.
    • Bisa dilakukan sendiri atau beramai-ramai. Pagi, siang, atau malam.
    • Membosankan karena tak ada lawan. Target yang dikejar biasanya berupa jarak atau waktu tertentu. Eh, bisa saja ada lawannya, tapi tantangannya bukan mematikan lawan, cukup memacu diri sendiri untuk bisa berlari secepat dan sejauh mungkin.
    • Peralatan yang dibutuhkan: sepatu lari, stopwatch (kalau dibutuhkan untuk mengukur waktu dan jarak tempuh), beban kaki (jika dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan otot kaki).
    • Secara alami sangat mudah dipelajari.
    • Kurang variatif gayanya. Lari?ya…begitu saja caranya. Kecuali mungkin ada gaya baru semacam lari mundur, tapi ini paling untuk memecahkan rekor dunia lari mundur terjauh 😛
    • Murah. Paling keluar uang untuk bayar masuk lintasan lari Rp. 1.000 – Rp. 2.000. Itu juga kalau ditarik bayaran.
  • Renang Renang
    • Olahraga yang menurut penelitian termasuk yang sangat baik untuk meningkatkan kemampuan aerobik sekaligus kekuatan otot. Orang tua biasanya juga disarankan untuk membawa anak kecilnya bermain air dan belajar renang sejak dini.
    • Secara eksplisit disebut dalam hadits Rasul bersama olahraga berkuda dan memanah.
    • Hanya bisa dilakukan di dalam air, baik yang alami seperti sungai, pantai, dan danau, maupun yang buatan seperti kolam renang atau waduk. Oya, bagi penduduk di perkotaan, kolam renang sekarang sudah banyak yang menyediakan kolam air hangat bagi yang tak kuat dingin. Sayang belum banyak kolam yang khusus wanita, kasihan bagi yang ingin renang tapi tak mau digabung di kolam umum.
    • Bisa macam-macam gaya: dada, bebas, lumba-lumba, dan punggung. Gaya batu mohon tidak dihitung, ya. Masing-masing gaya punya fungsinya masing-masing:
      • Gaya Dada. Gaya yang paling awal dipelajari. Paling mudah di antara yang lain, tapi kecepatannya rendah. Biasa digunakan untuk menikmati renang itu sendiri. Sering juga disebut Gaya Kodok karena gerakan tangan dan kaki perenang menyibak-nyibak air mirip sekali dengan gerakan kodok.
      • Gaya Bebas. Gaya kedua yang dipelajari setelah gaya dada. Koordinasi tangan, kaki, dan kepala lebih sulit daripada gaya dada, akan tetapi kecepatannya lebih tinggi. Gaya ini digunakan untuk renang jarak jauh mengingat gerakan tangan dan kakinya alami mengikuti gravitasi sehingga lebih mampu menghemat energi yang dikeluarkan.
      • Gaya Lumba-lumba. Gaya ini paling sulit dipelajari, dan kebanyakan perenang cukup puas sampai menguasai gaya bebas (bahkan ada yang cukup dengan gaya dada saja). Sulit karena membutuhkan kekuatan dan kelenturan otot perut untuk melentingkan tubuh bagian atas dan melecutkan kaki dalam koordinasi gerakan mirip lumba-lumba. Selain otot perut, otot bahu juga dibutuhkan untuk melakukan gerakan seperti mengembangkan sayap untuk terbang, lalu di air dibutuhkan untuk mendorong tubuh ke depan. Karena gerakan seperti sayap ini, ada juga yang memberi nama gaya ini dengan Gaya Kupu-Kupu. Oya, jika dipraktekkan akan menimbulkan kegaduhan di kolam akibat lecutannya menghempaskan air kemana-mana.
      • Gaya Punggung. Gaya ini sama prinsip kerjanya dengan Gaya Bebas. Bedanya, perenang menghadap ke udara, bukan menghadap ke dasar kolam, sehingga perenang tak dapat melihat ujung dinding kolam. Dalam melakukannya, perenang sebaiknya menghitung seberapa jauh jarak ujung kolam yang ia tuju. Hal ini penting karena renang tak akan nyaman sambil menduga-duga seberapa jauh lagi sebelum tangan atau kepala membentur tepi kolam (sakit, man!). Bagi kolam beratap, konstruksi melintang atap kolam bisa dijadikan patokan.
    • Bisa dilakukan sendiri atau beramai-ramai sambil memainkan polo air. Fasilitas semacam water-boom biasanya mengkombinasikan renang dengan wahana air semacam perosotan berliku-liku. Anak-anak pasti senang sekali bermain air seharian. Besoknya langsung flu.
    • Peralatan yang dibutuhkan: kostum renang, kaca mata renang, penutup kepala karet (jika dibutuhkan), penyumbat hidung / telinga (jika dibutuhkan), kaki katak (jika dibutuhkan). Oya, di awal pembelajaran biasa digunakan pelampung, baik dalam bentuk papan maupun semacam rompi berisi udara.
    • Dapat dipelajari sendiri, walaupun bantuan pelatih akan sangat membantu keindahan dan ketepatan gerakan.
    • Relatif lebih mahal daripada lari. Kolam dingin semacam di Sabuga bisa seharga Rp. 5.000. Tapi cukup terbuka, dan mudah terbakar matahari saat siang menjelang. Kolam air hangat minimal sekitar Rp. 20.000-an. Selain fasilitasnya lebih baik, biasanya bisa digunakan sampai malam hari.
  • Tenis Tennis
    • Citra olahraga ini lebih ke hubungan bisnis. Olahraga mahal dan hanya kalangan yang ‘mapan’ yang memainkannya. Tak sepenuhnya benar, walaupun sebagian besar memang demikian.
    • Hanya bisa dilakukan di lapangan tenis minimal oleh 2 orang (tak mungkin lah main sendirian…)
    • Dibutuhkan pelatih untuk belajar melakukan berbagai macam teknik pukulan seperti forehand, backhand, lob, volley, smash, dan service. Percayalah, tak mudah membuat bola tenis mengikuti lintasan parabola yang menukik tajam di lapangan lawan. Oya, banyak juga ball-boy (orang yang bertugas mengumpulkan bola-bola mati yang tersebar di sekitar lapangan untuk diberikan ke pemain) yang kemudian menjadi pemain dan pelatih karena rajin mengamati dan berlatih trial-error sendiri.
    • Menegangkan saat beradu pukulan dengan lawan yang hendak mencuri poin dari kita. Menyenangkan saat melihat pukulan kita masuk dengan manis setelah membuat lawan kelelahan lari ke sana ke mari.
    • Peralatan yang dibutuhkan: raket dan bola tenis
    • Relatif agak mahal untuk membeli raket tenis yang bagus berikut bolanya. Sewa lapangan di Sabuga sebagai contoh, Rp. 40.000 per 2 jam.
  • BasketBasket
    • Olahraga yang penuh gaya. Style. Funky. Anak muda banget. Ada istilah streetball (street basketball) untuk menyebut permainan bola basket yang penuh gaya, bukan hanya masalah memasukkan bola ke dalam keranjang.
    • Bisa dipelajari lewat klub basket bersama pelatih atau berlatih otodidak bersama kawan-kawan. Berbagai macam gerakan dipelajari seperti dribbling, shooting, blocking, rebounding (bukan meluruskan rambut itu, ya), passing, driving, dan defence. Ada juga berbagai istilah unik untuk memberi nama gerakan dalam streetball seperti eiffel tower, python, egg roll, see no evil, dan sebagainya. Sejauh ini street basketball merupakan olahraga yang paling banyak gayanya. Tak heran masalah fashion pun sangat diperhatikan oleh pebasket.
    • Dimainkan di lapangan basket. Bisa dengan satu ring (misalnya untuk permainan 3 on 3) atau dua ring untuk permainan full-team.
    • Bisa dilakukan sendiri sambil berlatih driblling, shooting, atau slam dunk.
    • Bagian paling menyenangkan dari basket adalah saat bola berhasil masuk dengan manis ke keranjang. Rasanya seperti berhasil mencapai target yang diinginkan dalam hidup. Mungkin bisa menjadi terapi bila rencana-rencana hidup kita sering meleset.
    • Peralatan yang dibutuhkan: bola basket.
    • Murah, bahkan gratis bila bermain di lapangan basket milik umum. Alternatif lain bisa menyewa GOR Basket jika digunakan untuk pertandingan resmi.
  • Sepak Bola / FutsalSepakBola2
    • Ada yang bilang kalau tidak tertarik sepak bola, bukan laki-laki namanya. Hahaha, ada-ada saja. Tapi mungkin karena begitu gandrungnya sekian banyak laki-laki dalam olahraga ini, sampai-sampai muncul pernyataan tadi. Sejauh ini, sepak bola merupakan olahraga yang sedemikian populernya untuk menyatukan sekian banyak orang dalam satu waktu menonton Piala Dunia. Sekian banyak penonton dan pendukung klub kesayangan. Tak heran fanatisme klub atau negara timbul setiap ada pertandingan. Hebat sekali kalau membayangkan efek sepak bola dalam mengumpulkan sekian banyak kepala dalam sebuah permainan.
    • Sepak bola mini / futsal sekarang begitu digandrungi masyarakat perkotaan. GOR Futsal ramai digunakan orang dimana-mana. Siang, malam, ada saja yang main. GOR Futsal ini cukup menguntungkan bagi pemiliknya sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan arena bermain indoor untuk digunakan seusai pulang kantor.
    • Hanya menarik kalau dimainkan beramai-ramai.
    • Bisa dipelajari secara otodidak atau dengan belajar di klub sepak bola.
    • Selain di lapangan sepakbola / futsal, permainan ini biasa juga dimainkan anak-anak di lapangan parkir yang kosong atau di jalanan komplek.
    • Secara pergaulan sosial, futsal dapat memfasilitasi hubungan informal dengan relatif banyak orang dalam waktu bersamaan. Antar kantor / komunitas di suatu kawasan tertentu biasanya mempunyai jadwal pertandingan futsal untuk anggota / karyawannya.
    • Peralatan yang dibutuhkan: bola sepak, sepatu bola, dan sarung tangan kiper (kalau jadi kiper).
  • GolfGolf
    • Jelas sekali olahraga eksklusif. Biasa dimainkan oleh level manajer ke atas. Kadang tak habis pikir bagaimana lahan seluas sekian hektar hanya ditanami rumput dan dibuat lubang kecil untuk memasukkan bola.
    • Biasa diadakan dalam rangka menggalang dana dari kalangan berduit atau menawarkan proposal bisnis beromzet puluhan sampai ratusan juta (hahaha, yang ini sok tahu…).
    • Dibutuhkan pelatih untuk mengajarkan teknik memukul bola dan memilih tipe stik yang tepat sesuai jarak dan kontur lapangan.
    • Filosofi di baliknya mungkin mengajarkan pemainnya untuk jeli memperhitungkan berbagai faktor menuju tujuan. Merencanakan tahap demi tahap berikut sumber daya yang dipilih sampai tujuan tercapai.
    • Peralatan yang dibutuhkan: Stik berbagai macam tipe. Satu stiknya berharga puluhan hingga ratusan ribu rupiah.
    • Relatif mahal. Hitung saja biaya membeli peralatan berikut menyewa lapangan dan membayar caddy (eh, hubungan dengan caddy cukup di lapangan saja ya. Halah, mulai nyambung ke kasus yang lain. Maaf maaf, kembali ke jalan yang benar…).
    • Tidak banyak aktivitas aerobik yang dilakukan. Lihat saja cara memainkannya. Pukul bola, lalu berjalan ke tempat bola tersebut jatuh, lalu pukul lagi sampai masuk ke hole. Sebagian besar aktivitas adalah berjalan, menikmati pemandangan dan udara segar, serta berbincang dengan calon rekan bisnis, hehehe.

Masih banyak macam olahraga yang mengajarkan berbagai hal semacam catur, sepatu roda, ice skating, ski, berkuda, memanah / menembak, bela diri, dan sebagainya. Bergantung pada bakat dan minat kita, olahraga-olahraga ini bisa bermanfaat lebih dari sekedar berlatih aerobik dan membakar lemak. Berlatih ketangkasan, kerja tim, ketepatan, kecepatan, kekuatan, dan sportivitas. Lebih dari itu, kita berusaha menikmati permainan layaknya kita menghargai ‘permainan’ dalam hidup kita. Sama seperti slogan NBA yang menjadi judul tulisan ini, “I Love This Game”.

—————–

* Keterangan:

  • Harga-harga yang ditampilkan adalah kisaran harga di Bandung pada saat tulisan ini dibuat.
  • Gambar-gambar diambil dari sini.

Blog at WordPress.com.

Up ↑